Senin, 17 Desember 2012

BAHASA MEDIA BARU

Penggunaan bahasa dalam penulisan berita di media jaringan (online) berbeda dengan konvensional seperti koran dan majalah termasuk didalamnya cara menyajikannya kepada para pembaca.
Hal ini disampaikan oleh Dosen Ilmu Komunikasi Universitas Indonesia, Masmimar Mangiang dalam seminar media bertajuk ”Merumuskan Bahasa dalam Media Online dan Jurnalisme Warga”, yang diadakan oleh Harian Kompas di Gedung Kompas Gramedia, Sabtu (20/10)
"Bahasa jurnalistik adalah bahasa populer yang disesuaikan dengan khalayak (media) mereka, Pembedaannya terletak pada cara penyajian atau gaya penyampainnya kepada khalayak karena produk jurnalisme media lama tidak berbeda dengan media baru,” ucap Masmimar.
Kesimpulan :

Situs berita online saat ini lebih mengutamakan efisiensi bahasa selama bahasa tersebut terpenuhi dibandingkan pemenuhan kaidah bahasa. Perbedaan penyajian produk jurnalistik media online dengan media lama antara lain penggunaan bahasa yang bersifat informal, cerdas, lugas, penuh infotainment, dan menarik.



sumber: http://www.pedomannews.com/techno-net/17041--gaya-bahasa-media-online-berbeda-dengan-konvensional

NEW MEDIA



Media baru (bahasa Inggris: new media) merupakan sebuah terminologi untuk menjelaskan konvergensi antara teknologi komunikasi digital yang terkomputerisasi serta terhubung ke dalamjaringan. Contoh dari media yang sangat merepresentasikan media baru adalah Internet. Program televisi, film, majalah, buku, suratkabar, dan jenis media cetak lain tidak termasuk media baru.

Vin Crosbie (2002) dalam karyanya What is new media? menjelaskan ada tiga media komunikasi. Pertama media interpersonal yang disebut one to one. Media ini memungkinkan seseorang saling komunikasi atau tukar informasi dengan seseorang lainnya. Kedua dikenal sebagai mass media. Media ini digunakan sebagai sarana menyebarluaskan informasi dari satu orang ke banyak orang (one to many). Media komunikasi terakhir disebut new media. Media ini merupakan percepatan sekaligus penyempurnaan dari dua media sebelumnya. Lebih jauh media ini digunakan untuk mengkomunikasi ide maupun informasi dari banyak orang ke banyak orang lainnya (many to many).


Dari segi bentuk dan tampilan :
new media punya banyak kelebihan. Selalu full color, Animasi maupun video adalah fitur yang selalu mendukung konten new media. Ini tentu bertolak belakang dengan konten m
edia tradisional yang cenderung statis.


Karena bentuk datanya digital, new media mendukung pencarian data dan informasi lebih cepat dan mudah. Tidak seperti media konv-ensional yang meng-harus-kan kita menggunakan teknik pengarsipan yang rumit. Dengan search engine pada new media kita dapat menemukan informasi apapun walau hanya menggunakan satu kata kunci.

Sebagai public sphere (ranah publik)
new media dapat digunakan sebagai alat pergerakan sosial. Sebagai contoh adanya Sejuta Dukungan untuk Bibit Candra, Gerakan Boikot Pajak, dan lain sebagainya. Ini upaya-upaya menggalang kekuatan sosial menggunakan new media. Ternyata ia menjadi isu hangat dan desakan sekaligus parameter dalam pengambilan kebijakan di negeri ini. Demikian juga saat jatuhnya kekuasaan pemerintahan Hosni Mubarak di Mesir. Salah satunya karena begitu banyak desakan yang muncul di new media.

Karena itu diharapkan new media bisa jadi media independen sekaligus menumbuhkan citizen journalism, dimana setiap orang dapat berpartisipasi dalam memberi informasi dan berita. Setiap orang tak mesti harus jadi wartawan dulu baru dapat menulis berita. Masyarakat luas dapat melakukannya melalui new media.

sumber : http://bahanamahasiswa.com/pendapat/opini/573-new-media.html